Buku ini adalah buku versi terjemah yang diterbitkan oleh penerbit: Insan Kamil.
Di dalamnya disertakan kaidah-kaidah tafsir Al-Qur’an yang disusun oleh Imam As-Sa’di. Dengan adanya kaidah-kaidah tersebut akan memudahkan pembaca untuk memahami tafsir secara utuh dan benar. Bahkan disertakan juga Mukaddimah Ushul Tafsir Ibnu Taimiyyah yang telah disyarah oleh Syaikh Al-‘Allamah Ibnu Utsaimin. Dengan Mukadimah ini akan menuntun pembaca untuk mengetahui metode penafsiran dan sejarahnya. Inilah yang menjadi titik pembeda, sehingga tidak berlebihan jika dikatakan bahwa Tafsir Al-Qur’an Al-Azhim yang ada di hadapan pembaca ini adalah cetakan terlengkap versi terjemah.Tafsir Ibnu Katsir merupakan salah satu kitab tafsir yang paling banyak diterima dan tersebar di tengah ummat ini. Imam Ibnu Katsir telah menghabiskan waktu yang sangat lama untuk menyusunnya. Maka tidak mengherankan jika penafsiran beliau sangat kaya dengan riwayat, baik hadits maupun atsar. Bahkan, hampir seluruh hadits periwayatan dari Imam Ahmad bin Hanbal -rahimahullah- dalam kitab Al Musnad tercantum dalam kitab tafsir ini. (Syaikh Sami bin Muhammad Salamah, dalam tahqiq beliau pada Kitab
Tafsir Al Qur’anul ‘Adzim cet. Darul Thayibah 1420 H).
Tafsir Ibnu Katsir (10 Volumes)
RM650.00
Weight | 15.00 kg |
---|---|
Product Type | Book |
Author | |
Publisher | Penerbit Insan Kamil |
Pages | 800-1000 pages / book |
Be the first to review “Tafsir Ibnu Katsir (10 Volumes)” Cancel reply
You must be logged in to post a review.
Related Products
Rasul dan Risalah ; Serial Aqidah Islam – 4
Rasul Dan Risalah: menurut al-Qurán dan hadits – Serial Aqidah Islam 4/ Dr. Umar Sulaiman al-Asyqar. Di era kemajuan ilmu pengetahuan sekarang ini, banyak orang yang mengandalkan ilmu dan kemampuannya bahkan sampai menuhankan akal fikirannya. Mereka merasa tidak perlu lagi kepada ajaran dan petunjuk para nabi dan rasul, bahkan ada yang mengatakan bahawa rasul pun perlu dikritisi. Benarkah demikian? Mungkinkah manusia sampai kepada kebenaran hakiki dengan kemampuan akalnya. Jawabnya tentu tidak, sepandai apapun akal manusia tetap terbatas, ia tidak bisa mencapai kebenaran hakik kecuali dengan tuntunan wahyu yang dibawa oleh para rasul, ia tidak bisa mengetahui kebaikan dan keburukan secara benar dan mendetail tanpa petunjuk para rasul. Oleh karena itu, orang yang hanya mengandalkan akalnya saja tanpa memperdulikan petunjuk yang dibawa oleh para rasul akan tersesat jalan. Buku ini mengupas tuntas tentang nabi dan rasul serta ajaran mereka dengan rinci dan mendetail, baik yang berkaitan dengan definisi nabi dan rasul, perbedaan antara keduanya, urgensi diutusnya mereka, jumlah mereka, sifat-sifat dan tugas-tugas mereka. Oleh karena itu, buku ini pantas dimilikioleh setiap muslim yang ingin mengenal para rasul dan mengetahui ajaran mereka, dan juga siapa saja yang ingin mencari kebenaran.
Kepribadian Wanita Muslimah (IIPH)
Kepribadian Wanita Muslimah: menurut al-qur’an danas-sunnah. Wanita mempunyai peran yang sangat penting dalam keluarga, masyarakat dan negara, baik buruknya suatu bangsa sangat erat kaitannya dengan baik buruknya wanita. Wanita muslimah berbeda dengan wanita-wanita lainnya, ia mempunyai kepribadian yang ideal dan karakter yang istimewa, karena islam telah memberikan petunjuk dan ajaran bagaiman semestinya wanita muslimah dalam kehidupan ini, ia harus bisa memainkan perannya agar ia menjadi orang yang berguna bagi dirinya, keluarga, masyarakat dan bangsanya. Dalam buku ini, penulis menjelaskan bagaimana seharusnya wanita muslimah terhadap tuhannya, terhadap dirinya, kedua orang tuanya, suaminya, anak-anaknya, saudaranya, teman-temannya, tetangganya, dan masyarakatnya, sebagaimana yang diajarkan dalam Al Qur’an dan Hadits-hadits nabi. Ini semua beliau kaji dengan luas dan mendalam, lalu dituangkan dalam bahasa yang mudah, lugas dan jelas. Oleh karena itu buku ini pantas dimiliki dan dibaca oleh setiap wanita muslimah yang ingin menjadi sosok wanita muslimah sejati.
Fatawa-fatawa Tentang Wanita (H/B)
Buku ini merupakan kumpulan fatwa-fatwa pilihan yang berkaitan dengan masalah wanita, yang dihimpun dari fatwa-fatwa Syaikh Abdul Aziz bin Baz, Syaikh Muhammad al-Utsaimin, Syaikh Abdullah al-Jabrain, dan fatwa-fatwa Lajnah Da’imah lil-Ifta’. Buku ini penting dimiliki setiap muslimah, karena di dalam buku ini terdapat jawaban-jawaban atas persoalan-persoalan yang dihadapi atau dialami oleh wanita muslimah dalam kehidupannya, di mana banyak dari persoalan-persoalan tersebut yang tidak didapatkan jawabannya dalam buku-buku klasik.
This is the Indonesian translation of Fatawa: Rulings for Muslim Woman. Acquiring knowledge of Islam is incumbent upon every Muslim – male and female – in order to live one’s life according to the commands and recommendations of the Qur’an and the Sunnah of Allah’s Messenger (blessings and peace of Allah be upon him). Naturally, women have some specific issues that concern them and that are different than those that concern all Muslims or only men. In this book, these rulings, or fatâwa, have been compiled from the religious verdicts of well-known and respected Islamic scholars, both past and present — Shaykh ‘Abdul-‘Aziz ibn Baz, Shaykh Muhammad ibn ‘Uthaymeen, Shaykh Ibn Jibreen, and the Standing Committee for Scholarly Research and Issuing Fatwas (Saudi Arabia). The rulings are derived from the Qur’an and the Sunnah. The rulings were compiled in this book by Muhammad al-Musnid and translated into Indonesian/Malay by Uril Bahruddin. This book is a compendium of such rulings in a question-and-answer format, catering to the special needs of the Muslim woman. It is a concise and readily accessible reference, and an invaluable addition to the Muslim woman’s personal library.
Kiamat Kecil ; Serial Aqidah Islam – 5
Kiamat Kecil: menurut al-Qurán dan hadits – Serial Aqidah Islam 5/ Dr. Umar Sulaiman al-Asyqar. Apa yang terjadi setelah kematian? Bagaimana kehidupan manusia setelah kehidupan dunia ini? Kapan dan bagaimana dunia ini berakhir? Ini adalah pertanyaan-pertanyaan yang menyangkut semua orang, tidak peduli apa latar belakang nya. Banyak yang telah mencoba menjawab pertanyaan-pertanyaan ini, dan menghasilkan teori-teori yang berkisar dari aneh ke nihilistik. Tapi teori-teori buatan manusia tidak dapat menjawab pertanyaan di luar batas kemampuan manusia. Dalam buku ini Dr. Umar al-Asyqar memaparkan secara apik dan membahas dengan tajam tentang kematian, perjalanan roh menuju langit, alam kubur dan kiamat sughra (kiamat kecil) dan tanda-tandanya, baik yang sudah terjadi maupun yang belum terjadi. Semua itu beliau sampaikan dengan ketajaman analisa nalar dan kekuatan dalil yang otentik dari ayat-ayat Al-Qur’an dan hadits-hadits shahih.
A Garden of Jannah
“Dunia ini adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan adalah wanita shalihah”
Recently Viewed
Ibn Taymeeyah’s Essay on the Jinn (P/B)
Dr. Abu Ameenah Bilal Philips has rendered Ibn Taymiyah’s treatise, Eedaah-ud-Dalaalah fee ‘Umoom-ir-Risaalah, from volume 19 of Majmoo‘-ul-Fataawa into very readable English. This abridged and annotated translation is significant in that it is perhaps the first book available in English exclusively on the topic of spirit-possession and exorcism in Islam.
Ahmad ibn ‘Abdul-Haleem ibn Taymeeyah was bron in the town of Harran [near Edessa, in what was once Northern Iraq, but is now called Orfa and is a part of Turkey.], in the year 1263 CE. His father was a leading scholar of the Hanbalite school of Islamic law and so was his grandfather, who authored Muntaqaa al-Akhbaar, the text of ash-Shawkaanee’s Hadeeth classic Nayl al-Awtaar.
Ibn Taymeeyah mastered the various disciplines of Islamic study at an early age and read extensively the books of the various sects and religions in existence at that time. Much of his time and effort was spend defending the orthodox Islamic position against a tidal wave of deviation which had swept over the Muslim nation. Consequently, he faced many difficulties from both the prominent sectarian scholars of his time and from the authorities who supported them. His clashes with them led to his imprisonment on numerous occasions. Ibn Taymeeyah also fought, not only against internal enemies of Islaam, but also against its external enemies by both his Fatwaas (Islamic legal rulings) and his physical participation in battles. His ruling allowing the taking up arms against groups which recognized the Shahaadataan (declaration of faith) but refused to uphold some aspects of the fundamental principles of Islaam, greatly affected the resistance movement against the Tartars who had declared their acceptance of Islaam but did not rule according to divine law.
During these struggles he wrote countless books and treatises demonstrating his extensive reading and knowledge, not only of the positions of the early scholars, but also those of the legal and theological schools which had subsequently evolved. Ibn Taymeeyah also had a major effect on the open-minded schoars of his day, most of whom were from the Shaafi’ite school of law. Among the most famous of his students were IBN KATHEER, ADH-DHAHABEE and IBN AL-QAYYIM. The author died in 1328 while in prison in Damascus for his Fatwaa against undertaking journeys to visit the graves of saints [Ibn Taymeeyah’s ruling was based on the authentic statement reported by Abu Hurayrah wherein the Prophet Muhammad (sallallaahu alayhi wasallam) said, “Do not undertake a journey except to three masjids; this masjid of mine, Masjid al-Haraam (Makkah) and Masjid al-Aqsaa (Bayt al-Maqdis).” Collected by Al-Bukhaaree and Muslim]. His Fatwaa had been distorted by his enemies to say that he forbade visiting the Prophet Muhammad’s (sallallaahu alayhi wasallam) grave.
There are no reviews yet.